Minggu, 30 Januari 2011

isi laporan prakerin


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang Praktek Kerja Industri
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkatn aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru.

Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.
Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran, guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja / belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Falsafah yang mendasari pembelajaran Cooperative Learning (pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah “homo homini socius” yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong yaitu :
1. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.
2. Tanggung jawab perseorangan
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.


3. Tatap muka
Dalam pembelajaran Cooperative Learning setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.
4. Komunikasi antar anggota
Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
5. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Permasalahan yang sering timbul yaitu adanya ketidakselarasan antara dunia akademis dan dunia industri riil dapat diatasi dengan adanya kegiatan yang saling mendukung dan saling menguntungkan antara dunia akademis dan industri sehingga dapat tercipta hubungan kerjasama yang baik antara keduanya. Sehingga tercipta sebuah komitmen yaitu dengan adanya prakerin (praktek kerja industri) yang dilakukan oleh dunia akademis ke dunia industri.
Dalam pelaksanaan praktek kerja industri ini, diharapkan seorang siswa dapat merealisasikan ilmu yang telah siswa dapat selama belajar di sekolah dan siswa juga diharapkan  dapat mengambil pengalaman atau ilmu yang belum siswa dapat selama belajar di sekolah, sehingga siswa dapat benar-benar siap menjadi calon tenaga kerja yang memiliki sikap profesionalisme, disiplin dalam bekerja dan bertanggungjawab serta memiliki etos kerja yang tinggi.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri
Tujuan yang diharapkan oleh dunia akademis dalam praktek kerja industri ini adalah :

1.      Menerapkan seluruh teori dan praktek yang telah siswa dapat serta pelajari selama  siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga dapat menjadikan ketrampilan siswa berkembang.
2.      Memberikan siswa pandangan bagaimana siswa bekerja dengan orang lain dalam kondisi yang sebenarnya.
3.      Mengajarkan kepada siswa bagaimana menyelesaikan suatu mesalah dengan jalan kerja tim.
4.      Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek potensial di lapangan kerja dan membina hubungan sosial antara siswa dengan pekerja di lingkungan kerja.
5.      Merupakan wahana atau lahan untuk menambah wawasan serta pengetahuan siswa.

1.3  Ruang Lingkup
Pelaksanaan praktek kerja industri dilaksanakan mulai tanggal 01 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, yang termasuk di dalamnya adalah program keahlian mesin perkakas. Sedangkan pelaksanaan prakerin sesuai hari kerja dan jam kerja di industri tempat pelaksanaan prakerin. Industri dimana tempat penulis melaksanakan prakerin adalah di PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI unit engineering .

1.4  Tujuan Penyusunan Laporan
Setelah melaksanakan dan menyelesaikan prektek kerja industri ini, siswa diwajibkan untuk membuat sebuah laporan yang berisi suatu kegiatan dan ilmu yang siswa dapat saat melaksanakan praktek kerja industri.
Laporan praktek kerja industri ini juga dapat siswa jadikan sebagai acuan siswa, selama siswa melaksanakan praktek kerja indutri. Tujuan penulisan laporan yang berupa karya tulis ini adalah :
1.      Sebagai bukti otentik bahwa siswa telah melakukan praktek kerja industri atau sebagai pertanggungjawaban siswa pada pihak sekolah.
2.      Sebagai sarana pemahaman dan wahana belajar yang berkesinambungan tentang ilmu di dalam isi laporan.
3.      Siswa dapat membuat analisa dan kesimpulan dari laporan yang dibuat.
4.      Bahan referensi sekolah dan siswa, jika suatu saat laporan ini diperlukan untuk suatu hal.
5.      Memperluas wawsan ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa dan menjadi pedoman ilmu bagi siswa dan sekolah.
6.      Sebagai syarat dan sarana untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahin ajaran 2010/2011 di SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang.

1.5  Alasan Pemilihan Judul
Penulis memberi judul laporan ini “Jig Pemasang Footstand Pada TV”. Disini penulis ingin menguraikan yang dimaksud dengan Jig Pemasang Footstand Pada TV, bagaimana dan untuk apa serta menguraikan bagaimana proses kerja serta perakitan jig ini.

1.6  Pembahasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang berbelit – belit dan menyamakan persepsi, maka penulis perlu melakukan suatu pembatasan masalah di dalam penulisan masalah ini.
Adapun hal – hal yang akan penulis bahas meliputi cara kerja, fungsi, dan kelebihan jig.

1.7  Metode Pengumpulan Data
1.      Metode Interview
Metode ini penulis gunakan sebagai langkah untuk mencegah adanya kesalahan ataupun kekeliruan data, maka penulis mengadakan Tanya jawab langsung dengan pembimbing dan secara tidak langsung dengan karyawan yang berhubungan dengan objek yang ingin kita ketahui pada perusahaan yang bersangkutan. Dengan metode demikian penulis mendapatkan data yang akurat dan jelas proses pembuatan Jig Pemasang Footstand Pada TV.
2.      Metode Observasi
Dalam metode ini penulis mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung terhadap peralatan dan mesin yang akan penulis gunakan sebagai objek laporan.
3.      Metode Literatur
Metode ini penulis mengumpulkan data melalui buku manual mesin dan buku penunjang lain. Kemudian data – data tersebut dipadukan dengan data – data dari praktek langsung di lapangan.
4.      Metode Demonstrasi
Dalam metode ini penulis sengaja terjun langsung ke lapangan dan mengoperasikan mesin yang penulis laporkan. Kegiatan lain adalah membantu teknisi dalam merakit dan mengoperasikan Jig Pemasang Footstand Pada TV.
1.8 Sistematika Penulisan Laporan
      Uraian hasil praktek kerja industri digunakan untuk penyusunan laporan dengan penulisan sebagai berikut :
BAB I       PENDAHULUAN
                  Bab ini berisi tentang  Tujuan Praktek Kerja Industri, Ruang Lingkup, Tujuan Penyusunan Laporan, Alasan Pemilihan Judul, Pembahasan Masalah, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II     TINJAUAN UMUM
                  Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya perusahaan, misi dan tujuan perusahaan, lokasi dan tata letak pabrik dan struktur organisasi perusahaan.
BAB III   TINJAUAN SISTEM
                  Bab ini berisi tentang latar belakang penciptaan jig, fungsi, cara kerja, bagian – bagian utama dan fungsinya serta perawatan jig.
BAB IV   PEMBAHASAN
                  Bab ini menguraikan sekilas gambaran tentang perakitan Jig Pemasang     Footstand Pada TV.
BAB V    KESIMPULAN, SARAN, DAN KESAN-KESAN
                  Bab ini berisi tentang kesimpulan yang di dapat dari hasil analisa serta saran – saran berdasarkan praktek kerja yang telah dilaksanakan.
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUNAN UMUM
PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI

2.1 Sejarah Perusahaan
PT. Hartono Istana Teknologi adalah perusahaan elektronik yang termasuk dalam jajaran perusahaan yang tergabung dalam grup Djarum. Adapun nama Polytron adalah nama produk elektronik dari perusahaan ini. Polytron merupakan gabungan dari dua kata poly yang berarti banyak dan tron diambil dari kata electronic. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik seperti produk audio, video, kulkas, mesin cuci, mesin pengatur suhu udara (AC), mesin cuci, dan pompa air. Polytron sendiri sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jawa Tengah yang sekarang mampu menguasai 15 persen pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.
Melihat atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional tanpa principal yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik
Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik.
BAB II
TINJAUNAN UMUM
PT HARTONO ISTANA TEKNLOGI

2.1 Sejarah Perusahaan
PT. Hartono Istana Teknologi adalah perusahaan elektronik yang termasuk dalam jajaran perusahaan yang tergabung dalam grup Djarum. Adapun nama Polytron adalah nama produk elektronik dari perusahaan ini. Polytron merupakan gabungan dari dua kata poly yang berarti banyak dan tron diambil dari kata electronic. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik seperti produk audio, video, kulkas, mesin cuci, mesin pengatur suhu udara (AC), mesin cuci, dan pompa air. Polytron sendiri sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jawa Tengah yang sekarang mampu menguasai 15 persen pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.
Melihat atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik.

Adapun perjalanan sejarah perusahaan ini dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut :
1975
* Didirikan pada tanggal 16 Mei 1975 di Kudus dengan nama PT. Indonesian Electronic and Engineering oleh pemilik pabrik rokok PT. Djarum dengan modal disetor Rp 50 juta, untuk memproduksi barang elektronik. Pada waktu itu, perusahaan sejenis sudah banyak yang lahir dan boleh dikata sudah berkembang lebih dulu. Inilah tantangan, sekaligus lankah revolusioner dari sebuah industri rokok yang melebarkan bisnisnya ke industri elektronik. Apalagi, sejak awal, para pendirinya langsung mencanangkan, kelak industri ini harus mandiri. kendatipun tidak punya pengalaman di bidang industri elektronik. Tekad tu pula membuat pemilik usaha ini pun sejak awal enggan melibatkan modal asing. Karena itulah, perusahaan ini tidak memiliki prinsipal, sehingga perusahaan tidak perlu membayar royalti dari setiap unit produk yang dihasilkan dan dijualnya.
1976
* 18 September 1976 berubah nama menjadi PT. Hartono Istana Electronics.
1977
* Merekrut 14 orang wanita yang ada di kota Kudus untuk dilatih menyolder demi keperluan perakitan komponen menjadi rangkaian suatu unit produk. Soalnya, mereka itu bukan berlatar belakang pendidikan teknik, melainkan lulusan SMEA dan SMA. Meskipun kemudian induk perusahaan, yakni PT Djarum, menempatkan empat orang teknisinya yang berlatar belakang pendidikan teknik ke perusahaan baru itu. Komponen-komponen radio kecil pun didatangkan dari Singapura untuk dijadikan bahan pelatihan bagi 14 wanita tersebut.


* Perusahaan mulai mengembangkan produk televisi dengan mendatangkan komponen-komponen dari Belgia. Itu bersamaan dengan alih teknologi dari Philips-MBLE Belgia. Di pabriknya di Kudus, komponen-komponen itu dirakit untuk diproduksi secara massal.

1978
* Assembling TV black & white 20" dengan merk dagang POLYTRON.
1979
* Assembling TV warna POLYTRON 22" dan 26".
1980
* Menjalin kerjasama dengan SALORA Finland (sekarang menjadi NOKIA,Finland).
1981
* Teknologi hemat energi (40 watt) untuk TV warna 17", 20", 26" yang menjadikan merk POLYTRON lebih dikenal di masyarakat Indonesia.
1982
* Mendirikan RESEARCH AND DEVELOPMENT DEPARTMENT yang membuat PT. HARTONO ISTANA ELEKTRONICS menjadi manufacturer "Self design product".
1983
*Menciptakan prototype self design TV hemat energi.
1984
* Produksi self design TV warna hemat energi 14", 18" dan 20" AC/DC.
1985
* Produksi self design TV warna 14", 17", 20"dengan LPC (Lightning Protection Circuit) yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.

* Meluncurkan self design Audio Music Center degan nama "Big Band"
1986
* TV warna self design "Black Beauty" series.

* Parabolic Antenna lengkap dengan Satelite Receiver hasil self design.

* Memasarkan merk DIGITEK untuk  memperluas pangsa pasar.
1987
* Portable Compo & Tape Deck self design.
1988
* Real stereo TV warna 20", 21" dan 29" yang pertama di Indonesia dengan nama Black Beauty Stereo.
1989
* Meningkatkan modal usaha.
1990
Market Share produk-produk TV warna dan audio menjadi no.1 di Indonesia.

* POLYTRON generasi "Grand Master"

* DIGITEC generasi "Ninja"
1991
* Mini-slim Compo dan Monitor Computer VGA self design.
1992
* Generasi baru Big Band dan Grand Master.

* Export pertama TV warna ke berbagai Negara EROPA.
1993
Mengembangkan generasi baru antara lain :

* TV warna DIGITEC "Sumo".

* TV B&W dengan menu multi bahasa dan remote control yang pertama di Indonesia.

* TV warna Bazzoke.

* Compo grand Bazzoke.

* Radio.
1994
* Menciptakan teknologi SINGASONG yang di-paten-kan di USA, Canada dan Indonesia (Teknologi Audio Visual di dalam cassette Audio)
1995
* High-end TV warna dengan Merk POLYVISION.

* Fuzzy-logic AC window dengan remote control.

* Monitor Computer SVGA built in FM receiver.

* Produk Audio dengan paten SINGASONG.

* Sertifikasi ISO 9002.

* Mendirikan subsidiari company di Philippine.
1996
* Menerapkan paten audio visual SINGASONG pada portable compo.

* Compo with CD
1997
* Mendirikan pabrik refrigerator yang terbesar di Jawa Tengah.

* DIGITEC Active Speaker.

* TV warna POLYTRON "123".

* TV warna DIGITEC "ichiban".

* Mem-paten-kan 5 penemuan baru.
1998
* Compo with CD.

* Mem-paten-kan 5 penemuan baru lainnya.
1999
* Sertifikasi ISO 9001.

*TV bursa (patented).

*Membuat prototype Refrigerator Iso Butane pertama di Indonesia.
2000
* MiniMax, Home Theatre Dolby Prologic/Dolby Digital.

* VCD/CD/MP3 Player.

* SVCD/VCD/CD/MP3 Player.

* Refigerator merk DIGITEC dan POLYTRON.

* Mem-paten-kan 3 penemuan baru dengan demikian balasan paten sudah dihasilkan.

* Merger dengan nama PT. HARTONO ISTANA TEKNOLOGI (PT. HIT).
2001
* Loudspeaker Box (Manufacturing).

*POLYTRON WATER JET PUMP.

*DVD Player.

*TV warna dengan Zeppelin Speaker Technology (patented).

*New design all product.
2002
*Indonesia Best Brand Award sebagai merek paling berharga di Radio Player / Cassette Category MARS & SWA

* Gold Award seleksi desain Indonesia yang baik.

*POLYTRON / thermo box PHC 230 sebagai produk terbaik dari produk                                                                  yang dipilih untuk elektronik Home Appliance Kategori
2003
*Gold Award seleksi desain Indonesia yang baik.

* POLYTRON / 1900 Beo sebagai produk terbaik dari produk yang dipilih untuk Audio Visual Peralatan Kategori Hiburan

* Museum Rekor Indonesia karena perannya sebagai produsen pertama yang diciptakan dan diproduksi kulkas fungsi ganda (panas dan dingin)
2004
* Indonesia Best Brand Award sebagai merek paling berharga dalam kategori Radio / Cassette Player. MARS & SWA MARS & SWA

* Indonesia Best Brand Award sebagai Indonesian Best Brand dalam Kategori Elektronik

*Terbaik dalam Mencapai Kepuasan Pelanggan total Kategori Audio (Radio Kaset / Mini compo). SWA & Frontier SWA & Frontier

*Gold Award Pemilihan Indonesia Good Design 2004. POLYTRON Grandweich

*GV 702 sebagai yang terbaik dari produk yang dipilih untuk Audio Video Hiburan Kategori.

Pusat Design Nasional & IGDS
2005
*Untuk tahun 2005, perusahaan memiliki 19 Indonesia, hak paten Kanada dan AS
2006
*Penjual Terbaik 2005 untuk Sistem Home Audio. GFK Certified Indonesia

*Penjual Terbaik 2005 untuk Recorders Radio. GFK Certified

*Innovation Awards untuk Home Theatre Television.SWA & MARS

* Gold Award seleksi desain Indonesia yang baik. Indonesia 2006 Desain Baik untuk compo Mini Slim. Pusat Desain Nasional Pusat Desain Nasional

*Indonesia Customer Satisfaction Award untuk kategori Radio Kaset. SWA&MARS

* SCSI Award untuk Kategori Kaset Audio Radio. SoloPos

* Produk Terbaik Penghargaan untuk Kategori Elektronik

*Penghargaan Paling Asli dan Terbaik Indonesia Produk

* Perusahaan Sangat Berkontribusi dalam Pengembangan Teknologi Award
2007
* Top Brand Award Merek mencapai posisi tertinggi selama 8 tahun berdasarkan pangsa kriteria pikiran, pangsa pasar & berbagi komitmen

* Inovasi Pemasaran Award & International Marketing Award dari majalah Marketing

* Indonesia Customer Satisfaction Award. Indonesia

*Kepuasan Pelanggan Award. SWA & MARS

* SCSI Award untuk Kategori Kaset Audio Radio. SoloPos

* Gold Award of Indonesia good design selection.

* Gold Award seleksi desain Indonesia yang baik. Indonesia Good Design 2007 untuk DVD Player 2132

* Gold Award seleksi desain Indonesia yang baik. Indonesia Good Design 2007 untuk Dispenser Polytron PWD107

* Sertifikasi ISO 14001

* Sertifikasi OHSAS 18001

* Perusahaan Sangat Berkontribusi dalam Pengembangan Teknologi Award
2008
* Industri Indonesia Award

*Ozon Award untuk dedikasi dan kontribusi dalam penghapusan menggunakan ingridients yang akan merusak ozon dari Kementerian Lingkungan Hidup

*Penjual Terbaik 2007 untuk Perekam Kaset Radio. GFK Certified Indonesia




2.2 GOAL Perusahaan
      PT. HIT dalam memajukan perusahaan memiliki GOAL :
·         Market leader, bagi setiap produk.
·         Menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi.
·         Pangsa pasar "Nusantara", melampaui 25%.
·         Pangsa pasar "Dunia", melampaui 2,5%.
·         Merk "Indonesia" kelas "Dunia".

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Organization ChartA. Struktur Organisasi Perusahaan












Organization ChartB. Struktur Organisasi Unit Engineering






















2.4 Lokasi Pekerjaan / Industri


Gambar 2.1 Lokasi Industri


2.5       Ketenagakerjaan
2.5.1.   Penetapan Kerja
A )     hari kerja dibagi menjadi 2 kelompok shift kerja yaitu shift panjang berupa 5 hari kerja atau 40 jam kerja dalam 1 minggu dan shift pendek berupa 6 hari kerja atau 48 jam kerja. Selebihnya diperhitungkan sebagai jam lembur.
B )     Jam kerja PT. Hartono Istana Teknologi.
Shift pendek ( 5 hari kerja )
a)                  Shift pagi
            Senin – jumat :           pukul 06.00 – 14.00 WIB
b)                  Shift siang
            Senin – jumat :           pukul 14.00 – 22.00 WIB
Shift panjang ( 6 hari kerja )
a)                       Shift pagi
              Senin – sabtu   :           pukul 06.00 – 14.00 WIB
b)                      Shift siang
              Senin – sabtu   :          pukul 14.00 – 22.00 WIB
c)                       Shift malam
              Senin – sabtu   :          pukul 22.00 – 06.00 WIB









C )  Jam istirahat
            Untuk jam istirahat terdapat perbedaan antara karyawan bagian Audio dan Video yang bekerja pada shift pagi
Shift pendek ( 5 hari kerja )
a)                  Shift pagi
Audio              :           pukul 11.30 – 12.30 WIB
Video              :           pukul 12.00 – 13.00 WIB
b)                  Shift siang           :           pukul 17.45 – 18.45 WIB
Shift panjang ( 6 hari kerja )
a)         Shift pagi
Audio              :           pukul 11.30 – 12.30 WIB
Video              :           pukul 12.00 – 13.00 WIB
b)         Shift siang    :           pukul 17.45 – 18.45 WIB
c)         Shift malam :           pukul 00.00 – 01.00 WIB

2. 5.2.  Kesejahteraan Karyawan
a.                   Dalam setahun diberi cuti 12 kali ditambah hari raya
b.                  Oleh perusahaan disediakan fasililitas makan siang di kantin perusahaan.
c.                   Perusahaan memberikan berbagai tunjangan antara lain :
¾                Tunjangan hari raya
Karyawan mendapat THR sebesar satu kali gaji diberikan sebelum pelaksanaan hari libur lebaran.



¾                Tunjangan kesehatan
Jika karyawan mengalami kecelakaan biaya pengobatan gratis selain itukaryawan akan tetap mendapatkan gaji selama masa penyembuhan.
¾                Tunjangan meninggal
Karyawan yang meninggal diberikan uang duka yang diberikan kepada ahli warisnya.

2.6       Sistem Penerimaan Tenaga Kerja
Calon tenaga kerja mengirimkan surat lamaran besert seluruh persyaratannya.ke bag. HRD. Kemudian bag. HRD akan menyeleksi setiap surat lamaran yang diterima dan akan menirimkan surat panggilan kepada pelamar yang memenuhi persyaratan yang ditentukan. Para pelamar akan diseleksi melalui test penyaringan yang berupa test psyco, test khusus ( teknik ), test wawancara dan test kesehatan. Para pelamar yang tersaring dari berbagai macam test penyaringan yang mana sesuai dengan criteria dan posisi yang dibutuhkan akan diterima.









Calon tenaga kerja                         Surat Lamaran


 






                                                               HRD


 


                                                                                                 Test Psyco

                                                            Seleksi                            Wawancara

                                                                                                   Kesehatan



                                                Diterima          Ditolak

Penjelasan :
Calon tenaga kerja mengirimkan surat lamaran besert seluruh persyaratannya.ke bag. HRD. Kemudian bag. HRD akan menyeleksi setiap surat lamaran yang diterima dan akan menirimkan surat panggilan kepada pelamar yang memenuhi persyaratan yang ditentukan. Para pelamar akan diseleksi melalui test penyaringan yang berupa test psyco, test khusus ( teknik ), test wawancara dan test kesehatan. Para pelamar yang tersaring dari berbagai macam test penyaringan yang mana sesuai dengan criteria dan posisi yang dibutuhkan akan diterima.






2.7 Tata Tertib Kerja
·         Kewajiban Pekerja
a.       Setiap pekerja wajib menyimpan tegas segala yang oleh perusahaan dianggap rahasia perusahaan dan megupayakan bersama perusahaan untuk menghindari kerugian perusahaan semaksimal mungkin.
b.      Saling menghormati dan menghargai antar sesame pekerja. Senantiasa memelihara suasana kerja yang tentram dan harmonis.
c.       Melakukan absensi setiap kerja.
d.      Melaksanakan tugas atau pekerjaan yang diberikan atasan secara bertanggungjawab, rajin, sopan dan jujur.
e.       Menggunakan dengan baik dan bertanggungjawab terhadap semua barang, mesin, peralatan dan perlengkapan kerja yang dipinjamkan perusahaan untuk menjalankan tugas atau pekerjaan
f.       Memelihara keutuhan dan kebersihan tempat kerja perusahaan.
·          Larangan
a.       Melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan tugas pekerjaan pada waktu jam kerja atau mengganggu pelaksanaan pekerja lain.
b.      Meningglkan atau menyerahkan pekerjaannya kepada pekerja lain tanpa persetujuan atasan langsung.
c.       Mengambil sesuatu yang menjadi milik perusahaan dan membawa keluar dari perusahaan.
d.      Tidak mengenakan kartu identitas karyawan di lingkungan perusahaan.
e.       Merokok di lingkungan tempat kerja pada saat berlangsungnya jam kerja.



2.8 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja bertujuan untuk meniptakan suasana kerja yang nyaman dan tentram sehingga karyawan bergairah dan memiliki semangat kerja tinggi di lingkungan pekerjaan. Keselamatan kerja tergantung pada disiplin kerja para karyawan pribadi, alat serta keselamatan kerja yang diberikan oleh perusahaan meliputi :
1.      Sarung Tangan
2.      Masker
3.      Kacamata
4.      Topeng las
Selain itu pekerja diwajibkan memperhatikan setiap gambar peringatan tentang keselamatan kerja di setiap mesin / ruangan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
















2.9 Nama dan Alamat Perusahaan
Hartono Istana Teknologi, PT.
Jl. KH. R. Asnawi,Kudus 59316 Jawa Tengah,Indonesia
Jawa Tengah
No Fax.(0291) 431001, No Fax.(0291) 431030
No Telepon.(0291) 433255, No Telepon.(0291) 433266
Electronic equipment
Polytron
Digitec
Hartono Istana Teknologi [Medan Branch], PT.
Jl. Multatuli No. 15,Medan Sumatera Utara,Indonesia
Sumatera Utara
No Fax.(061) 4151377, No Fax.(061) 4561977
No Telepon.(061) 4538510, No Telepon.(061) 4538385, No Telepon.(061) 4552157
Electronic product
Hartono Istana Teknologi [Palembang Branch], PT.
Jl. Punai II No. 18-A,Palembang Sumatera Selatan,Indonesia
Sumatera Selatan
No Fax.(0711) 312980
No Telepon.(0711) 312980
Electronic product
Hartono Istana Teknologi [Pontianak Branch], PT.
Jl. Nusa Indah Baru Block H No. 4-5,Pontianak Kalimantan Barat,Indonesia
Kalimantan Barat
No Fax.(0561) 760354
No Telepon.(0561) 735674
Electronic product
Hartono Istana Teknologi [Semarang Branch], PT.
Jl. Raya Semarang – Demak Km. 9, Sayung,Semarang 59563 Jawa Tengah,Indonesia
Jawa Tengah
No Fax.(024) 6592225
No Telepon.(024) 6592220
Electronic product
Hartono Istana Teknologi [Jakarta Branch], PT.
Jl. KS. Tubun II No. 15,Jakarta Barat 11410,Indonesia
DKI Jakarta
No Fax.(021) 5301284, No Fax.(021) 5302225
No Telepon.(021) 5480808, No Telepon.(021) 5322663






BAB III
JIG PEMASANG FOOTSTAND TV

3.1Latar Belakang Jig
Dalam pengerjaan logam dan kayu, jig adalah jenis alat yang digunakan untuk mengontrol lokasi dan / atau gerak tool yang lain. yang tujuan utamanya jig adalah untuk menyediakan repeatabilitas, akurasi, dan pertukaran dalam pembuatan produk. jig A sering bingung dengan fixture ; fixture memegang pekerjaan di lokasi tetap.
Contoh jig adalah ketika kunci diduplikasi, asli digunakan sebagai jig sehingga kunci baru dapat memiliki jalur yang sama seperti yang lama. Sejak munculnya otomatisasi dan CNC mesin, jig sering tidak diperlukan karena perkakas secara digital diprogram dan disimpan dalam memori. Jig dapat dilakukan untuk mereformasi plastik.
Jig atau template telah dikenal jauh sebelum usia industri. Ada banyak jenis jig, dan masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan untuk melakukan pekerjaan tertentu. Banyak jig diciptakan karena ada keharusan untuk melakukannya oleh pedagang. Beberapa untuk meningkatkan produktivitas, untuk melakukan kegiatan berulang-ulang dan melakukan pekerjaan yang lebih tepat. Karena pada dasarnya desain jig berdasarkan logika, jig sama digunakan dalam berbagai waktu dan tempat mungkin telah dibuat secara mandiri.
Beberapa jenis jig juga disebut template atau panduan. Jigs termasuk jig mesin, jig woodworking (misalnya tapering jig ), jig tukang las, perhiasan 'jig, dan banyak lainnya. Hampir setiap proses produksi didukung oleh pemakaian mesin perkakas. Penggunaan mesin ini tergantung kepada spesifikasi produk yang akan dibuat.
3.2 Pengertian Pneumatik
Pneumatik berasal dari kata Yunani: pneuma = udara. Jadi pneumatik adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang berkaitan dengan udara.Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak.
Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidrolik, yang menggunakan cairan. Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compressible fluid).
3.2.1 Prinsip Kerja Pneumatik
Udara sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memiliki karakteristik:
1. Jumlahnya tak terbatas
2. Mencari tekanan yang lebih rendah
3. Dapat dimampatkan
4. Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah
5. Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya)
6. Mengandung kadar air
Keterangan
1. Rumah silinder
2. Lubang masuk udara bertekanan
3. Piston
4. Batang piston
5. Pegas pengembali
3.2.2 Konstruksi Silinder Kerja Tunggal
Gaya piston yang dihasilkan oleh silinder bergantung pada tekanan udara, diameter silinder dan tahanan gesekan dari komponen perapat. Gaya piston secara teoritis dihitung menurut rumus berikut :
Untuk silinder kerja ganda :
• langkah maju
• langkah mundur
Keterangan :
1. F = Gaya piston ( N )
2. f = Gaya pegas ( N )
3. D = Diameter piston ( m )
4. d = Diameter batang piston ( m )
5. A = Luas penampang piston yang dipakai ( m2 )
6. p = Tekanan kerja ( Pa )
Pada silinder kerja tunggal, gaya piston silinder kembali lebih kecil daripada gaya piston silinder maju karena pada saat kembali digerakkan oleh pegas . Sedangkan pada silinder kerja ganda, gaya piston silinder kembali lebih kecil daripada silinder maju karena adanya diameter batang piston akan mengurangi luas penampang piston. Sekitar 3 – 10 % adalah tahanan gesekan.
Untuk menyiapan udara dan untuk mengetahui biaya pengadaan energi, terlebih dahulu harus diketahui konsumsi udara pada sistem. Pada tekanan kerja, diameter piston dan langkah tertentu, konsumsi udara dihitung sebagai berikut :
Kebutuhan udara = perbandingan kompresi x luas
penampang piston x panjang langkah
Kebutuhan udara dihitung dengan satuan liter/menit (l/min) sesuai dengan standar kapasitas kompresor. Kebutuhan udara silinder sebagai berikut :
Silinder kerja tunggal : Q = s . n . q dalam l/min
Silinder kerja Ganda : Q = 2 ×( s × n × q ) dalam l/mi
3.2.3 Pneumatic Fittings, Tubes dan Valves
SMC Fittings dan Tabung dirancang untuk bekerja sama untuk memungkinkan mudah penyisipan dan penghapusan tubing.
SMC fiting memasukkan segel tabung positif sementara pas berada di bawah tekanan yang memungkinkan polyurethane tubing yang akan digunakanTubing tersedia dalam ukuran 1 / 8 ", 5 / 32", 3 / 16 ", 1 / 4", 5 / 16 ", 3 / 8", dan 1 / 2 "4. Metric tubing ukuran sebesar 3,2,, 6, 8, 10, 12, dan 16 mm yang tersedia.
SMC Satu-sentuh alat kelengkapan datang dalam ukuran inci fitting dan metrik dan tersedia dalam berbagai ukuran, gaya tubuh dan jenis benang. Yang dirancang khusus menyediakan kemasan segel positif di bawah tekanan tanpa aliran umum dikurangi dengan fiting kompresi. SMC menawarkan satu alat kelengkapan sentuhan di sejumlah lingkungan khusus seperti anti-statis, tahan api, kamar bersih dan layanan perlengkapan makanan. Series: KA, KE, KG, KJ, KP, KQ, KQ2, KR Seri: KA, KE, KG, KJ, KP, KQ, KQ2, KR
Khusus Fittings. Alat bantu khusus yang tersedia untuk digunakan dalam lingkungan menuntut. Teflon perlengkapan tersedia untuk penggunaan di lingkungan yang bersih dan perlengkapan kamar putar dapat digunakan untuk aplikasi rotary.
Seri: LQ, H / DL / L / LL, KF, KK, KS, KW, KX
Tubing Sistem pipa-pipa SMC memproduksi tabung Fluoro-resin untuk digunakan pada lingkungan yang melibatkan suhu tinggi dan / atau cairan korosif. Tabung juga tersedia dalam beberapa bahan lain baik dengan dan tanpa penguat untuk digunakan dalam aplikasi standar.
Tubing Seri:
Tabung Poliuretana: TAU, TCU, TFU, TIUB, TU.
Nylon Tabung: T, TAS, TIA, Tisa, TRS, TS.
Spark Tahan Tabung: TRB, TRBU.
Fluro Tabung: til, TL.
Coaxial Tabung: TW.
Polyolefin Tabung: TPH, TPS

3.3 Fungsi Jig Pemasang Footstand TV
Jig Pemasang Footstand TV berfungsi sebagai alat bantu untuk memasang footstand pada TV 27 inch. Selain itu ada fungsi secara umum yaitu:
1.         Hemat waktu dan efisien
2.         Mengurangi satu pekerja
3.         Mudah dan cepat

Gambar 3.1 Jig pemasang footstand TV
3.4 Spesifikasi Jig
Jig Pemasang Footstand TV adalah suatu karya inovatif yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan dengan kemampuan cepat dan efisien. Jig pemasang footstand TV ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu: penyangga rel, rangka alumunium, block linear, rel linear gate, dudukan slider, cylinder vertical Taiyo D80 x 125, slider, cylinder horizontal 2 SMC D50 x 250, vacumm cup, cylinder horizontal 1 SMC D50 x 250. Jig ini mempunyai kemampuan memasang footstand pada TV 27 inch dalam waktu 15 secon.

3.5 Cara Kerja Jig
Langkah kerja jig pemasang footstand TV ini dimulai dari sumber angin kemudian angin masuk melalui selang SMC TUO805 Polyurethane 8 x 5. Angin tersebut akan dikendalikan vacuum switch setelah itu vacuum cup menghisap layar TV dan segera dipasang footstand TV berukuran 27 inch oleh pekerja.

3.6 Bagian-bagian Utama Jig
Pada bagian-bagian utama jig ini penulis akan menjelaskan bagian-bagian yang terpenting dari jig pemasang footstand TV, serta penulis ingin memfokuskan dari pembuatan jig pemasang footstand TV. Penulis hanya bias menggambarkan sebatas garis besarnya saja, karena jig pemasang footstand adalah salah satu jig yang telah diproduksi oleh PT HIT Polytron Kudus jadi penulis ingin menjaga kerahasiaan dari produk tersebut. Setiap bagian-bagian utama dari mesin tersebut akan penulis jelaskan fungsinya sebagai berikut :
3.6.1 Penyangga Rel
Penyangga Rel adalah bagian yang sangat utama dalam rangkaian jig pemasang footstand TV ini. Penyangga rel berfungsi sebagai penyangga dari pada jig pemasang footstand yang berperan untuk menahan beban hingga 70 kg saat jig bekerja. Material yang dibutuhkan secara rinci adalah sebagai berikut :
-       Besi profil U 80 panjang 1631 mm sebanyak 4 pcs
-       Besi profil U 80 Panjang 620 mm sebanyak 4 pcs
-       Besi plat strip 5 mm x 50 mm panjang 700 mm sebanyak 4 pcs
-       Besi plat strip 5 mm x 50 mm panjang 463 mm sebanyak 2 pcs
-       Besi plat strip 5 mm x 50 mm panjang 60 mm sebanyak 8 pcs
-       Besi plat strip 5 mm x 50 mm panjang 58 mm sebanyak 2 pcs
-       Besi plat strip 5 mm x 50 mm panjang 100 mm sebanyak 2 pcs



Gambar 3.2 Penyangga rel
3.6.2 Dudukan Slider
Dudukan Slider adalah bagian utama yang berfungsi sebagai penahan slider saat slider bergerak maju dan mundur di rel linear gate material yang dibutuhkan secara rinci adalah sebagai berikut :
-       Profil alumunium (40 x 80) mm x 815 mm sebanyak 2 pcs
-       Profil alumunium (40 x 80) mm x 303 mm sebanyak 2 pcs


Gambar 3.3 Dudukan Slider
Alumunium extrution
Ekstrusi adalah suatu proses yang digunakan untuk membuat objek yang tetap cross-sectional profil. Materi adalah didorong atau ditarik melalui mati dari silang bagian yang diinginkan. Dua keuntungan utama dari proses ini lebih dari proses manufaktur lainnya adalah kemampuan untuk menciptakan sangat kompleks silang bagian dan bahan kerja yang rapuh, karena materi hanya pertemuan tekan dan geser tegangan. Hal ini juga membentuk bagian selesai dengan selesai permukaan yang sangat baik.


3.6.3 Rel Linear Gate
Rel Linear Gate adalah bagian utama yang berfungsi sebagai rel penggerak pada slider. Dalam pembuatan jig ini menggunakan Linear GuideWay produk dari Hiwin. Material yang dibutuhkan secara rinci adalah sebagai berikut :
-       Linear GuideWay Hiwin panjang 340 mm sebanyak 2 pcs

Gambar 3.4 Rel Linear Gate

3.6.4 Slider
Slider bagian utama yang menjadi satu rangkaian dengan rel linear gate yang berfungsi sebagai slide penggerak. Dalam pembuatan jig ini menggunakan Block Linear 4-row produk dari Hiwin.

Gambar 3.5 Slider
3.6.5 Cylinder  Horizontal 1 SMC D50 x 250
Cylinder  Horizontal 1 SMC D50 x 250 adalah bagian utama yang berfungsi mendorong dan menarik rangkaian dari pada slider. Dalam pembuatan jig ini menggunakan air cylinder SMC yang memiliki kemampuan menekan max 1.0 mpa.

Gambar 3.6 Cylinder  Horizontal 1 SMC D50 x 250



sikaku
Spesifikasi
Aksi Gaya
 Double-acting Single-rod/Basic
Available membosankan (mm)
 fai_img50,fai_img63,fai_img80,fai_img100,fai_img125,fai_img160,fai_img180,fai_img200,fai_img250
        Mount Style
 SD / LB / FA / FB / CA / CC / CB / CD / TA / TC
Fluida Digunakan
 Udara
Pemberian minyak
 Tidak diperlukan (Tapi mungkin)
Rentang Tekanan Operasi
 0,1 sampai 1 MPa
Bukti Uji Tekanan
 1.5 MPa
Operasi Speed Range
 50 sampai 700 mm / s
Suhu Operasional
 -10 Sampai 70 Celcius Degree (Tapi jangan gunakan ketika membeku)
Mekanisme bantal
 Dengan Cushion pada Both Ends





3.6.6 Cylinder Vertical Taiyo D80 x 125
Cylinder Vertical Taiyo D80 x 125 adalah bagian utama yang berfungsi mendorong dan menarik ranga alumunium. Dalam pembuatan jig ini menggunakan air cylinder Taiyo yang memilki kemampuan menekan max 1.0 mpa.

Gambar 3.7 Cylinder Vertical Taiyo D80 x 125
3.6.7 Block Linear
Block Linear adalah bagian utama yang menjadi satu rangkaian dengan slider berfungsi sebagai roda penggerak.

Gambar 3.8 Block Linear
Linear bushings dan Poros
Panduan Linear bushing dapat digabungkan dari lebih dari 1000 desain dan variasi untuk memenuhi semua kebutuhan dan aplikasi, yang berarti bahwa pengguna dapat memilih apa yang mereka butuhkan untuk setiap tugas.

Standard Range
Bushings Rexroth linier dan poros memiliki track record yang terbukti memperpanjang kembali beberapa iniat di mesin umum, mesin khusus,dan jig.
Rexroth menawarkan berbagai desain dalam kisaran standar.

Linear bushings dan Poros dalam Konfigurasi iniature
Rexroth mengembangkan serangkaian produk dalam menanggapi permintaan dari berbagai mesin dan pembangun iniat untuk fungsionalitas yang lebih dalam ruang kurang. Konfigurasi iniature tersedia dalam tujuh ukuran untuk diameter batang 3-16 mm.
Linear bushing dan Poros
Bushing linear dan linear set dari seri Eline disediakan dalam konfigurasi clearance-bebas. Mereka adalah pra-gemuk dan karenanya dilumasi seumur hidup. Komponen yang tersedia untuk diameter poros dari 8 mm sampai 40 mm.

Poros baja
Rentang Rexroth termasuk poros dengan berbagai toleransi terbuat dari baja perlakuan panas, baja stainless dan krom plating keras. Oleh karena itu, mencakup berbagai aplikasi, termasuk di lingkungan korosif.

3.6.8 Rangka Alumunium
Rangka Alumunium adalah bagian utama yang berfungsi sebagai tempat dudukan air cylinder horizontal 2. Dalam pembuatan jig ini menggunakan alumunium ekstrution. Material yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
-       Profil alumunium (40x80) mm dengan panjang 200 mm
-       Profil alumunium (40x80) mm denagn panjang 532 mm

Gambar 3.9 Rangka Alumunium
3.6.9 Cylinder Horizontal 2 SMC D50 x 250
Cylinder Horizontal 2 SMC D50 x 250 adalah bagian utama yang berfungsi mendorong dan menarik vacumm holder. Dalam pembuatan jig ini menggunakan air cylinder cylinder SMC yang memiliki kemampuan menekan max 1.0 mpa.

Gambar 3.10 Cylinder Horizontal 2 SMC D50 x 250

sikaku
Spesifikasi

Aksi Gaya
 Double-acting Single-rod/Basic
Available membosankan (mm)
 fai_img50,fai_img63,fai_img80,fai_img100,fai_img125,fai_img160,fai_img180,fai_img200,fai_img250
        Mount Style
 SD / LB / FA / FB / CA / CC / CB / CD / TA / TC
Fluida Digunakan
 Udara
Pemberian minyak
 Tidak diperlukan (Tapi mungkin)
Rentang Tekanan Operasi
 0,1 sampai 1 MPa
Bukti Uji Tekanan
 1.5 MPa
Operasi Speed Range
 50 sampai 700 mm / s
Suhu Operasional
 -10 Sampai 70 Celcius Degree (Tapi jangan gunakan ketika membeku)
Mekanisme bantal
 Dengan Cushion pada Both Ends

3.6.10 Vacum Holder
Vacuum Holder adalah bagian utama yang berfungsi sebagai dudukan vacumm cup. Material yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
-                      Besi plat strip 10 mm x 50 mm dengan panjang 43 mm sebanyak 2 pcs
-       Besi 100 mm x 100 mm dengan tebal 5 mm sebanyak 2 pcs
-       Besi 295 mm x 50 mm dengan tebal 5 mm sebanyak 2 pcs
-       Alumunium 326 mm x 150 mm dengan tebal 10 mm sebanyak 1 pcs

Gambar 3.11 Vacuum Holder
Foot-switch katup
Tipe ini cocok untuk vakum.
Langsung, secara manual actuated valve seri
- Flow rate: 600 l / min
- 3/2-way katup
- Biasanya ditutup
katup F Jenis kaki yang ditekan melalui sebuah tuas kaki. Ketika tuas dilepaskan kembali katup ke posisi awal.
Aksesoris:
FH pelindung katup penutup untuk kaki
Dapat diperbaiki dengan memakai bagian-bagian kit.

3.6.11 Vacumm Cup
Vacumm Cup adalah bagian utama yang menjadi satu rangkaian vacuum holder berfungsi untuk menghisap pada layar TV.

Gambar 3.12 Vacumm Cup

Vakum adalah volume dari ruang yang kosong pada dasarnya adalah masalah , sehingga gas yang tekanan jauh lebih kecil dari tekanan atmosfer. Kata ini berasal dari istilah Latin untuk "kosong". Bahkan mengesampingkan kompleksitas vakum kuantum , pengertian klasik dari vakum sempurna dengan tekanan gas yang persis nol adalah hanya sebuah konsep filosofis dan tidak pernah diamati dalam praktek. Fisikawan sering mendiskusikan hasil tes yang ideal yang akan terjadi di ruang hampa sempurna, yang mereka hanya sebut "kekosongan" atau " ruang bebas ", dan menggunakan vakum parsial istilah untuk merujuk ke vakum nyata. Istilah Latin dalam kondisi vakum juga digunakan untuk menggambarkan sebuah objek sebagai dalam apa yang sebaliknya akan vakum.

SMC Vacuum Generator menggunakan kompresi udara untuk menghasilkan vakum menggunakan sebuah venturi. Vacuum tingkat ke -25 inHg (-85kPa) diperoleh dari unit multi tahap dan tunggal dengan aliran suction lebih dari 7 SCFM (200 l / min.) vakum generator's SMC dapat dihubungkan melalui manifold atau digunakan secara individual. Perangkat ini kompak juga dapat disesuaikan untuk mengintegrasikan filter isap, switch vakum, dan pasokan / katup rilis ke generator. Selain itu,'s generator SMC dapat dikonfigurasi untuk mengelola distribusi vakum vakum dari sumber eksternal.

Seri: NZX, NZM, ZH, zu, ZX, ZR, ZL, ZM


Cangkir vakum SMC dirancang dalam berbagai diameter 19 dari 2mm untuk 200mm untuk digunakan dalam aplikasi atau berat halus. cangkir vakum SMC tersedia sesuai bentuk yang tidak biasa banyak dan dibangun dari berbagai bahan-bahan premium seperti Silicon, NBR, Uretan, Fluorin dll Instalasi pilihan dapat ditentukan pada musim semi baik dimuat buffer atau ulir batang. cangkir aplikasi khusus juga tersedia seperti check valve, bahan berpori, daerah annulus dll.

Seri: ZP, ZPT, ZPR, ZPX, ZPY

switch vakum SMC menyediakan, digital terintegrasi sepenuhnya solusi yang dirancang untuk memonitor status vakum Vacuum sensor. dan output switch diintegrasikan ke ultra-kompak, unit ringan. Mudah menekan tombol kalibrasi menghilangkan kebutuhan untuk alat. Tersedia dalam baik mudah dibaca LCD dengan LED backlight atau readouts yang menampilkan nilai arus terukur serta mengatur informasi poin dan output mode. Output adalah digital NPN atau PNP dan analog, dengan pemrograman yang sederhana dan fitur beberapa aplikasi seperti kegagalan prediksi dan jendela komparator dapat Vacuum. switch diintegrasikan langsung ke generator banyak vakum.

Seri: ZSE


Regulator vakum SMC menawarkan berbagai pilihan, termasuk desain yang kompak dan ringan, depan atau belakang pemasangan alat pengukur tekanan, panel mounting standar kemampuan, resolusi penyesuaian dalam 0.13kPa, dan 1 / 8 "untuk 1 / 2" ukuran port sambungan ulir tersedia.

Seri: Irv



BAB IV
Proses Pembuatan Jig Pemasang Footstand TV

4.1 Proses Perakitan Mesin
Proses perakitan pada dasarnya adalah proses penggabungan bagian-bagian utama dari mesin sehingga menjadi satu rangkaian yang utuh dan berfungsi dengan baik. Berikut ini penulis jelaskan proses perakitan bagian demi bagian :

4.1.1 Proses Pembuatan Penyangga Rel
Pembuatan penyangga rel diawali dari pengambilan material dari gudang setelah selesai dengan material yang dibutuhkan kemudian dilanjutkan dengan proses pengerjaan sesuai dengan ketentuan yaitu sebagai berikut :

4.1.1.1 Rangka Pemegang Vertical Panjang Bagian Kanan dan Kiri
Bahan :
·         Besi U 80
·         Plat strip 5 mm x 50 mm
Langkah Kerja :
1.      Potong bahan besi U 80 dengan panjang 1631 mm.
2.      Potong bahan plat strip 5 mm x 50 mm dengan panjang 60 mm.
3.      Las alas pemegang vertical panjang.

4.      Buat 4 lubang dengan Æ7 mm ditengah sisi benda kerja dengan jarak 570 mm dan 630 mm dari ujung alas benda kerja.
5.      Buat 4 lubang dengan Æ 8,5 mm dengan jarak 1576,3 mm dan   1616,2  mm (dengan jarak lubang masing-masing 40 mm).
6.      Pada 4 lubang Æ8,5 mm dioval sepanjang 18,5 mm.
7.      Buat 1 lubang dengan Æ7 mm pada sisi kanan dengan jarak 475 mm dan 20 mm.
8.      Buat 1 lubang dengan Æ7 mm pada sisi kiri dengan jarak 475 mm dan 20 mm.
9.      Tap M4 pada 3 lubang berdiameter 7 mm.

4.1.1.2 Rangka Pemegang Vertical Pendek Bagian Kanan dan Kiri
Bahan:
·         Besi U 80
Langkah kerja :
1.      Potong bahan dengan panjang 620 mm.
2.      Buat 1 lubang dengan Æ11 mm di tengah benda kerja dengan jarak titik pusat 160 mm dari ujung benda kerja.
3.      Buat 2 lubang dengan Æ7 mm di sisi kanan benda kerja dengan jarak titik pusat 540 mm dan 600 mm dari ujung benda kerja dan 20 mm dari sisi bawah.
4.      Buat 2 lubang dengan Æ 7 mm di sisi kiri benda kerja dengan jarak titik pusat 540 mm dan 600 mm dari ujung benda kerja dan 20 mm dari sisi bawah.
5.      Tap M8 pada lubang berdiameter 7 mm.

4.1.1.3 Rangka Pemegang Horizontal Panjang
Bahan:
·         Plat strip 5 mm x 50 mm sebanyak 2 pcs
Langkah Kerja:
1.      Potong bahan dengan panjang 700 mm sebanyak 2 pcs.
2.      Las kedua plat terhadap sisi tepi.
3.      Buat 8 lubang dengan Æ8,5 mm kemudian dioval sepanjang  20 mm.

4.1.1.4 Rangka Pemegang Horizontal Pendek
Bahan:
·    Plat strip 5 mm x 50 mm
Langkah Kerja:
1.      Potong bahan dengan panjang 483 mm.
2.      Las kedua plat terhadap sisi tepi.
3.      Buat 3 lubang dengan Æ9 mm dengan jarak lubang 211,5 mm.
4.      Pada lubang berdiameter 9 mm ditengah benda kerja dioval sepanjang 15 mm.

4.1.1.5 Alas Rangka Pemegang Vertical Panjang
Bahan:
·      Plat strip 5 mm x 50 mm
Langkah Kerja:
1.      Potong bahan dengan panjang 60 mm sebanyak 2 pcs.
2.      Las kedua plat terhadap sisi tepi.
3.      Gerinda pada 1 sisi las hingga rata.
4.      Buat lubang dengan Æ11 mm secara oval pada benda kerja.






4.1.1.6 Pemegang Alumunium Slider
Bahan:
·      Besi L
Langkah kerja:
1.      Potong bahan dengan panjang 612 mm.
2.      Potong pada 2 bagian ujung sebesar 60° dan 30°.
3.      Las kedua alas pemegang alumunium slider.

4.1.1.7 Alas Pemegang Alumunium Slider (30°)
Bahan:
·      Plat strip 5 mm x 50 mm
   Langkah Kerja:
1.      Potong bahan dengan panjang 120 mm.
2.      Buat lubang dengan Æ8,5 mm ditengah benda kerja kemudian dioval sepanjang 20 mm.





4.1.1.8 Alas Pemegang Alumunium Slider (60°)
Bahan :
·         Plat strip 5 mm x 50 mm
   Langkah Kerja :
1.      Potong bahan dengan panjang 70 mm.
2.      Buat lubang dengan Æ11 mm dengan jarak 40 mm dari ujung benda kerja kemudian dioval sepanjang 20 mm.

4.1.2 Rangka Alumunium
Proses pembuatan rangka alumunium diawali dari pengambilan material dari gudang setelah selesai dengan material yang dibutuhkan kemudian dilanjutkan dengan proses pengerjaan sebagai berikut :
1.     Potong bahan alumunium extrution 40 mm x 40 mm dengan panjang    531,7 mm.
2.     Buat lubang dengan Æ17 mm hingga tembus dengan jarak 20 mm dari ujung benda kerja dan buat lubang dengan Æ30 mm kedalaman 8 mm.
3.     Potong bahan alumunium extrution 40 mm x 40 mm dengan panjang         200 mm.
4.     1 Buat lubang dengan Æ10 mm ditengah benda kerja dengan jarak 10 mm dari ujung benda kerja.
5.     Potong besi plat 289 mm x 80 mm tebal 2 mm sebanyak 2 pcs.
6.     Potong besi L 40 mm x 35 mm dengan panjang 80 mm.

4.1.3 Dudukan Slider
Proses pembuatan dudukan slider diawali dari pengambilan material dari gudang setelah selesai dengan material yang dibutuhkan kemudian dilanjutkan dengan proses pengerjaan sebagai berikut :
1.     Potong bahan alumunium extrution 80 mm x 40 mm dengan panjang       815 mm sebanyak 2 pcs.
2.     Potong bahan alumuinium extrution 80 mm x 40 mm dengan panjang      303 mm.
3.     Buat lubang dengan Æ19,2 mm dengan jarak 23,5 mm dari ujung pangkal benda kerja dan pangkal benda kerja.






4.1.4 Rel Linear Gate
Proses pembuatan rel linear gate diawali dari pengambilan material dari gudang setelah selesai dengan material yang dibutuhkan kemudian dilanjutkan dengan proses pengerjaan sebagai berikut:
1.     Potong bahan rel linear gate dengan panjang 240mm.

Tabel uji coba Jig Pemsang Footstand TV
No
Nama Part
Kondisi
1.
Penyangga Rel
Baik
2.
Dudukan Slider
Baik
3.
Rel Linear Gate
Baik
4.
Slider
Baik
5.
Cylinder SMC 1 D50x250
Baik
6.
Cylinder Taiyo D80x125
Baik
7.
Block Linear
Baik
8.
Rangka Alumunium
Baik
9.
Cylinder SMC 2 D50x250
Baik
10.
Vacuum Holder
Baik
11.
Vacumm Cup
Baik
12.
Selang Pulyurethane
Terpasang kencang
13.
Generator
Baik
14.
Solenoid
Baik
15.
Vacumm Switch
Baik
16.
Fitting
Baik

Gambar 4.1 Tabel uji coba


BAB V
PENUTUP

Demikiankah laporan praktik kerja industri ini penulis susun sebagai pertanggung jawaban mengikuti prakerin selama 6 bulan di PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI Kudus. Selama mengikuti praktek kerja industri ini penulis mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman dari kegiatan yang penulis laksanakan atau tugas yang penulis kerjakan dari pengamatan penulis. Hal ini tentunya membuat penulis semakin menjadi seseorang berguna untuk orang lain dan dapat dipercaya.

1.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil saat mengikuti praktek kerja industri :
1.      Jig Pemasang Footstand TV merupakan suatu karya inovatif yang dapat dikembangkan dalam dunia industri demi kemudahan dalam pekerjaan.
2.      Setiap pekerjaan dan tugas serta ilmu jika dilakukan dengan perasaan senang dan ikhlas, serta sungguh_sungguh akan mendatangkan kebahagiaan meskipun banyak kendala diawal mulanya.


1.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan  adalah sebagai berikut :
1        Siswa sebagai subjek praktek kerja industri harus sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktek kerja industri.
2        Perusahaan sudah memperhatikan siswa prakerin alangkah baiknya lebih ditingkatkan untuk memberikan penyuluhan bagi siswa-siswa yang melaksanakan praktek kerja industri.
3        Untuk pihak sekolah dalam melaksanakan monitoring terhadap siswa yang melaksanakan praktek kerja industry, sudah dilaksanakan secara tertata dan terkoordinasi.
4        Perusahaan telah menyediakan fasilitas dan waktu bagi siswa dalam mencari bahan referensi laporan hasil prakerin dengan baik.
5        Pengawasan industri terhadap siswa prakerin sudah baik.

1.3 Kesan-kesan
1.      Kegiatan kerja yang dilaksanakan dengan kerja sama akan menimbulkan perasaan senang.
2.      Penulis merasakan adanya hubunagn baik dengan karyawan, pembimbing, dan teman-teman.
3.      Etos kerja yang tinggi, kedisiplinan, dan kesabaran serta keuletan adalah kunci sukses dalam bekerja.
Demikian segala hal yang penulis dapat uraikan dalam laporan ini. Penulis berharap apa yang penulis laporkan dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai masukan dalam pelaksanaan praktek kerja industri.
Akhir kata penulis megucapkan puji syukur alhamduliillah kepada Allah SWT dan teima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktek kerja industri dan penyusunan laporan ini.

















DAFTAR PUSTAKA
  • Taufiq Rochim, (1993). Teori & Teknologi Proses Pemesinan. Bandung:
            Proyek HEDS.
  • The Hong Kong Polytechnic University, 2007, Basic Machining andFitting.
             http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm
  • The Hong Kong Polytechnic University, 2007,Marking Out,
  • Measurement, Fitting & Assembly.
             http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm
  • The Hong Kong Polytechnic University, 2007, Safety Instruction,
             http://mmu.ic.polyu.edu.hk/handout/handout.htm